Sebagai langkah
konkret dalam pengembangan kurikulum di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag)
Surabaya, Fakultas Ilmu Budaya menggelar pertunjukan drama sebagai praktik mata
kuliah Performance yang diampu oleh Dheny Jatmiko S.Hum, MA. Kegiatan ini
melibatkan 80 mahasiswa dari kelas A, B, dan R. Penampilan tiga drama
sekaligus, yaitu ‘Long Voyage Home’, ‘Diabolical Circle’, dan ‘Thirst’ yang
berlangsung di Gedung Graha Widya lantai dua serta mendapat sambutan meriah
dari mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya dari semester satu sampai semester empat,
(12/01).
Dalam kegiatan ini,
mahasiswa kelas A, B, dan R bekerja sama secara intensif untuk mensukseskan
penampilan drama, dengan membagi tanggung jawab sesuai dengan kemampuan dan
bidang keahlian masing-masing. Seluruh persiapan, mulai dari perencanaan hingga
pelaksanaan, menjadi tanggung jawab penuh para mahasiswa.
Fatih, salah satu aktor dalam drama ‘Long Voyage
Home’ menjelaskan betapa dia sangat terbantu dalam melatih kemampuan speaking
dan reading dalam bahasa Inggris berkat script yang harus dia hafalkan. “Karena
scriptnya panjang dan dalam bahasa Inggris, saya jadi harus ekstra
menghafalkannya. Namun, tanpa saya sadari ternyata pelafalan dan kosa kata
bahasa inggris yang saya miliki semakin bagus dan bertambah,” ungkapnya.
Ketua Program Studi
Sastra Inggris – Dr. Pariyanto, M.Ed., turut hadir dan menjelaskan bahwa mata
kuliah ini adalah salah satu bentuk implementasi dari Fakultas Ilmu Budaya
untuk berperan aktif dalam meningkatkan kurikulum, mengikuti perkembangan zaman,
dan memenuhi kebutuhan mahasiswa. Beliau menekankan, "Perlu diingat bahwa
kurikulum harus selalu disesuaikan. Penyelenggaraan drama ini tidak hanya
diadakan karena merupakan mata kuliah wajib, tetapi juga sebagai wujud
keterlibatan Fakultas Ilmu Budaya dalam pengembangan kurikulum dan aspek
akademik,” tukasnya.
Pariyanto juga menambahkan bahwa Fakultas Ilmu
Budaya ingin mendorong dan memberi wadah bagi kreatifitas mahasiswa melalui
drama yang mereka bawakan. “Selain pengembangan kurikulum, penampilan drama ini
juga bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide dan kreatifitas
mereka lewat drama-drama yang mereka bawakan. Saya yakin mahasiswa fakultas
ilmu budaya itu semuanya potensial kalau kita aware dengan bakat mereka,”
jelasnya. (ma/rz)