Mahasiswa
Program Studi (Prodi) Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya – Muhammad
Nur Firmansyah kembali menorehkan prestasi cemerlang dengan meraih Medali
Perunggu pada Kejuaraan Provinsi Taekwondo Indonesia Jawa Timur yang diselenggarakan
pada bulan Oktober 2023 di Kota Jember. Dengan semangat juang dan konsistensinya
dalam berlatih, dia berhasil mencapai prestasi unggul.
Firman,
sapaan akrabnya, menceritakan perasaan yang haru campur sangat senang saat
meraih Medali Perunggu, karena dua tahun sempat berhenti. "Perasaan saya
senang, bahagia, serta terharu dapat kembali meraih medali dalam kejuaraan
Taekwondo, sebab dahulu saya sempat vakum dari Taekwondo selama dua tahun, tapi
saya tetap mengejar impian saya untuk bisa menjadi juara,” ujarnya.
Dalam
wawancara setelah kemenangan yang mengungguli 23 peserta se-jawa Timur, Firman
berbagi cerita menarik selama proses latihan dan pertandingan. Menurutnya, momen
menarik selama latihan adalah saat Firman harus berlatih dengan mahasiswa lain
yang belum dikenalnya. “Sewaktu itu saya baru bergabung sebagai anggota baru
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo Untag Surabaya. Namun saya harus
latihan dengan rutin dan tekun, agar tekad saya dalam meraih gelar juara,”
ujarnya.
Sementara
saat pertandingan, Firman harus melawan rasa gelisahnya. Dia merasa khawatir
saat melihat kontingen lain yang menurutnya lebih ahli. "Saya sempat
merasa khawatir saat melihat kontingen lain, apalagi setelah vakum dua tahun.
Tapi saya harus bisa menguasai diri saya sendiri, dengan sadar saya bicara
dengan diri sendiri, jika jika saya terlalu khawatir dan gelisah maka saya akan
terus merasa takut dan nantinya tidak akan optimal," ucap Firman.
Firman
menekuni Taekwondo sejak SD kelas tiga dan terus mengembangkan teknik serta skill-nya.
Kesiapannya sebagai atlet tak hanya terfokus pada aspek teknik, melainkan juga
pola hidup sehat. Sebelum pertandingan, dia menjaga pola makan dan tidur, serta
meningkatkan waktu latihan. Firman menghadapi berbagai kendala, seperti rasa
malas dan bosan, yang dianggapnya sebagai tantangan yang harus diatasi dengan
komitmen yang teguh. “Meskipun menghadapi rasa lelah, saya berusaha mengingat
perjalanan panjangnya dan menjadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk
tumbuh lebih kuat. Saya terus berkomitmen, dan berharap dapat meraih medali
emas di masa depan,” ujarnya. (aa/rz)