Mahasiswa
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus berupaya menuangkan ide-ide
kreatifnya melalui program-program besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi. Salah satunya
adalah melalui proposal berjudul ‘TELANGIN: Inovasi Body Scrub Berbahan Dasar
Bunga Telang’ yang diajukan oleh empat mahasiswa dari berbagai Program Studi
(Prodi) di Untag Surabaya. Tim ini berhasil lolos sebagai penerima bantuan dari
Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).
Keempat
mahasiswa tersebut adalah Meizola Leviana dari Prodi Psikologi, Dwi Hendra
Rosli dari Prodi Sistem dan Teknologi Informasi, serta Devi Nadia Agustina dan
Linda Afifah dari Prodi Akuntansi. Dengan Dosen Pembimbing yang berasal dari
Fakultas Psikologi – Isrida Yul Arifiana, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Meizola
menjelaskan bahwa pemilihan bunga telang sebagai bahan dasar body scrub
didasarkan pada banyaknya manfaat yang dimiliki oleh bunga telang untuk kulit
manusia, seperti antioksidan, anti inflamasi, serta kandungan vitamin A, C, dan
E. "Kondisi cuaca yang panas di Indonesia saat ini dapat berdampak pada
kondisi kulit kita. Khasiat bunga telang ini dapat menjadi solusi bagi yang
memiliki kulit kering atau bermasalah," ungkap ketua tim ini.
Meizola juga
memberikan pesan kepada mahasiswa Untag Surabaya agar termotivasi untuk
berpartisipasi dalam menghasilkan prestasi dan mengangkat nama almamater
mereka. "Semoga dengan banyaknya prestasi yang diraih mahasiswa Untag
Surabaya, kita semua terus termotivasi untuk mengikuti berbagai lomba. Selain
itu, semoga kita semua bisa selalu peduli terhadap lingkungan sekitar dan bisa
membuat Untag Surabaya semakin membanggakan," ujarnya.
Dalam
kesempatan yang sama, Isrida sebagai dosen pembimbing mengungkapkan bahwa
keorisinalan ide menjadi faktor utama kelompok yang dibimbingnya berhasil lolos
mendapatkan bantuan dari P2MW. "Salah satu hal yang membuat mereka lolos
adalah keorisinalan ide mereka. Mereka telah melakukan telaah menyeluruh
terhadap kondisi dan situasi terkini terkait fenomena yang mereka teliti,
terutama yang berhubungan dengan kategori manufaktur dan teknologi terapan.
Sebelum mereka mengemukakan inovasi mereka, mereka telah melakukan telaah yang
mendalam," paparnya. (wf/oy/rz)