Menjelang kontestasi Pemilihan Umum Raya (Pemira) untuk menentukan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya periode 2024-2025, Panitia Pemilihan Umum (PPU) Untag Surabaya mengadakan debat terbuka bagi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden BEM serta calon Ketua Umum DPM Untag Surabaya. Kegiatan ini berlangsung di Plasa Proklamasi Graha Wiyata lantai satu Untag Surabaya, (23/1).
Kegiatan ini
dihadiri oleh tiga panelis yang merupakan dosen Untag Surabaya. Diantaranya
Wakil Dekan I Fakultas Teknik – Supangat, M.Kom., Ph.D.; Dosen Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) – Moh. Dey Prayogo, S.I.Kom., M.I.Kom.; dan
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)– Irda Agustin Kustiwi, SA., MA.
Turut memberikan sambutan secara langsung, Perwakilan
Biro Kemahasiswaan dan Alumni – Moh. Taufik, S.Psi, menyatakan bahwa ajang
pemilihan ini merupakan sebuah pembelajaran dalam demokrasi. "Karena ini
adalah sebuah momentum pembelajaran dalam demokrasi, maka siapapun yang menang
atau kalah, kalian tetap akan menjadi mahasiswa yang aktif di organisasi di
Untag Surabaya dan sebagai mitra strategis Biro Kemahasiswaan dan Alumni Untag
Surabaya," ujarnya.
Pada
kesempatan yang sama, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Untag Surabaya – Seftia
Wahyu Nur Efendi, mengajak seluruh mahasiswa untuk hadir dan meramaikan pesta
demokrasi yang diadakan satu tahun sekali ini. "Kami telah menyiapkan
segala keperluan dan mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada hari
pemilihan nanti. Karena itu, kami mengajak seluruh mahasiswa Untag Surabaya
untuk datang dan meramaikan pesta demokrasi yang diadakan satu tahun sekali
ini," tuturnya.
Dalam debat
tersebut, calon Presiden BEM Untag Surabaya nomor urut 01, Bintang Putra Dzil
Ikrom, mengungkapkan salah satu program unggulannya seperti forum diskusi dan
Rector Cup. "Kami memiliki program kerja yang realistis, salah satunya
adalah membawa BEM Untag Surabaya untuk meningkatkan eksistensinya dengan
mengadakan forum studi banding dan diskusi dengan instansi lain di dalam maupun
di luar lingkungan kampus. Selain itu, kami juga berencana mengadakan sebuah
ajang kompetisi bertajuk Rector Cup bagi mahasiswa Untag Surabaya untuk
meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik," ungkapnya.
Sementara
itu, calon Presiden BEM Untag Surabaya nomor urut 02, Tiara Del Vienna Riyanto
Putri, berusaha untuk merealisasikan program Duta Untag Surabaya. "Saya
berencana untuk mengadakan Kembali Duta Untag Surabaya yang sempat vakum
beberapa tahun. Namun, saya ingin mengemas Duta Untag Surabaya tidak hanya
berdasarkan kecantikan atau penampilan saja, melainkan sebagai duta yang
mewakili Untag Surabaya sebagai mahasiswa yang berprestasi dan layak untuk
diwakilkan pada tingkat nasional," pungkasnya.
Dengan
adanya debat terbuka ini, diharapkan mahasiswa dapat mengevaluasi pemikiran
serta komitmen para calon sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dalam
memilih calon yang terbaik. (vs/rz)