Dalam rangka
memperluas jejaring kerja sama dan implementasi Tri Dharma, Program Studi
Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag)
Surabaya menjalin kerja sama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan
Komputer (APTIKOM) dan Maxy Academy. Kerja sama ini ditandai dengan
penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement
(MoA) dan kuliah tamu bertajuk ‘Membangun Ekosistem AI dan Kewirausahaan
Nasional’ di Auditorium lantai enam Gedung R. Ing. Soekonjono Untag Surabaya,
(20/6).
Rektor Untag
Surabaya – Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., turut hadir secara
langsung dan dalam sambutannya menyampaikan terima kasih serta harapannya agar
kerja sama ini dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan nilai positif
bagi kedua belah pihak. "Selamat datang di Kampus Swasta tertua di Jawa
Timur dan terima kasih kepada APTIKOM dan Maxy Academy. Kami adalah kampus
unggul yang berharap dengan adanya kerja sama ini kami bisa semakin unggul dari
sisi kualitas mahasiswa, terutama mahasiswa Prodi Sistekin yang baru dibuka
ini," ujar Prof. Nugroho.
Sekretaris I
APTIKOM Jawa Timur – Yoyon Arie Budi S, ST., M.Kom., dalam sambutannya
menyampaikan tujuan dari kerja sama dengan Untag Surabaya. “Kerja sama ini
tentunya untuk saling membantu dan berbagi wawasan dalam menggapai tujuan yang
sama, yaitu menghasilkan generasi emas dan cerdas teknologi,” pungkasnya.
Kegiatan kerja
sama dan seminar yang dihadiri oleh 27 dosen dan 31 mahasiswa dari berbagai
universitas ini menghadirkan tiga narasumber di bidang AI dan kewirausahaan.
Prof. Dr. Saiful Bukhori, ST., M.Kom., selaku Profesor Bidang AI dari Universitas
Jember, menyampaikan pentingnya AI bagi mahasiswa. "Perguruan tinggi perlu
mengintegrasikan kurikulum yang fokus pada AI sehingga mahasiswa lebih terampil
dan mampu berkontribusi dalam Ekosistem AI Nasional," jelasnya.
Sementara itu, Direktur
Transformational Business Network (TBN) Indonesia, Teddy Hartono, memaparkan
kondisi Indonesia dan harapannya terhadap wirausaha. "Tingkat kemiskinan
di negara ini cukup tinggi, ditambah dengan jumlah sampah yang dihasilkan
setiap hari. Saya berharap calon-calon wirausaha seperti kalian bisa lebih
bijak dan perhatian akan masalah ini jika ingin berwirausaha," papar
Teddy.
Kegiatan ini
ditutup dengan pengumuman pra-peluncuran Hackathon, kompetisi pemrograman, oleh
Andy Febrico Bintoro – Co. Founder Maxy Academy. “Kerja sama dan seminar ini
diharapkan mampu menjadi langkah awal Prodi Sistekin Untag Surabaya untuk terus
berkembang dan meningkatkan kualitas para mahasiswanya,” tuturnya. (ra/rz)