Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya
Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali menunjukkan perannya dalam mendukung pelestarian budaya dengan menjadi tuan rumah Pemilihan Tahap 2 Duta Budaya Jawa Timur 2025. Kegiatan ini digelar pada Sabtu, 14 Juni 2025, di Ruang Meeting Graha Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani dan dihadiri oleh puluhan calon duta budaya yang telah lolos seleksi tahap pertama.
Ketua Umum Paguyuban Duta Budaya Jawa Timur 2025 – Tazkiyya Zuyyin Naila, menyampaikan sambutan hangat kepada para peserta. “Pada mulanya, jumlah pendaftar ada ratusan. Namun, di tahap dua ini kami akan memilih 16 pasang finalis yang akan lanjut ke tahap terakhir, yaitu karantina. Semoga kalian telah mempersiapkan diri dengan matang dan bisa menuntaskan seluruh pertanyaan dengan baik. Fokuslah dan terima kasih atas semangat kalian,” ujarnya.
Tazkiyya juga mengungkapkan alasan pemilihan Untag Surabaya sebagai tuan rumah. “Kami memilih UntagSurabaya karena banyak relasi kami di sini, ruangannya sangat layak, memadai, luas, fasilitasnya lengkap, dan harganya memuaskan. Bahkan, rencananya kami juga akan kembali menggunakan Untag Surabaya sebagai tuan rumah untuk pemilihan juara di bulan Agustus nanti, karena tempat ini mampu menampung ratusan orang,” tambahnya.
Ketua Pelaksana – Desyka Widya Haryanti, menyampaikan harapan agar seluruh peserta menjalani proses dengan maksimal. “Masuk finalis bukanlah patokan kesuksesan. Yakinlah bahwa kalian telah melakukan yang terbaik,” katanya.
Desyka menjelaskan bahwa seleksi tahap dua ini terdiri dari tiga pos. “Pos satu adalah tes kepribadian dan organisasi, pos dua tes kebudayaan dan advokasi, dan pos tiga tes bahasa Inggris. Khusus di pos kepribadian, kami selaraskan dengan nilai-nilai Untag Surabaya sebagai salah satu sponsor, yaitu nilai patriotisme. Finalis harus memiliki semangat nasionalis dalam mempromosikan, melestarikan, dan mencintai budaya Indonesia,” tegasnya.
Dani Setiawan, finalis asal Jombang, mengungkapkan motivasinya. “Saya ingin menjadi bagian dari pelestarianbudaya. Saya juga aktif di Komunitas Inklusi Budaya Nusantara (KIBAR) Jombang yang memberdayakan kaum disabilitas melalui budaya,” jelas mahasiswa Universitas Brawijaya tersebut.
Sementara itu, Laras Prameswari dari Mojokerto berharap, “Semoga masyarakat tidak lagi menganggap budaya Jawa Timur kuno. Saya ingin orang-orang semakin mencintai keaslian dan keindahan budaya daerah kita,” kata Laras.
Sebagai kampus yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, Untag Surabaya konsisten mendukung kegiatan pelestarian budaya. Kolaborasi ini membuktikan bahwa Untag Surabaya tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga aktif menjadi ruang tumbuhnya generasi muda cinta budaya. (ra)
.png)
.png)
English
Indonesia
