Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag)
Surabaya kembali meraih prestasi gemilang pada ajang Paris Van Java
Championship 2 Tahun 2024 yang digelar pada Sabtu, (6/7). Dalam kejuaraan yang
berlangsung di GOR Futsal ITB Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, sembilan
mahasiswa dari berbagai Program Studi (Prodi) berhasil menyabet sembilan
penghargaan, terdiri dari empat medali emas, empat medali perak, dan satu
medali perunggu.
Dua medali emas di kategori
tanding putri diraih oleh Dinda Nur Aisyah, mahasiswa Prodi Manajemen, dan Anis
Ahadiyah, mahasiswa Prodi Psikologi. Sementara itu, dua medali emas lainnya di
kategori tanding putra diperoleh Burhanuddin Nurhan Jamil dari Prodi
Administrasi Bisnis dan Jadid Dwi Sajiwo dari Prodi Manajemen.
Untuk kategori tanding putri, dua
medali perak berhasil diraih oleh Septiyani Veronika dari Prodi Teknik
Informatika dan Nabila Alivia dari Prodi Administrasi Bisnis. Satu medali perak
lainnya di kategori tanding putra diraih oleh Fajar Muchti Firmansyah dari
Prodi Teknik Industri, sedangkan satu medali perak di kategori seni tunggal
putra diraih oleh Yuslif Lazward Irchami dari Prodi Teknik Informatika.
Satu-satunya medali perunggu di
kategori tanding putri berhasil diraih oleh Amelia Putri Nazwa dari Prodi Ilmu
Komunikasi.
Paris Van Java Championship
merupakan kompetisi bergengsi bagi para atlet pencak silat, yang diikuti oleh
ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satu atlet pencak
silat putri, Septiyani Veronika, mengungkapkan bahwa pencapaian ini tidaklah
mudah karena memerlukan latihan dan persiapan yang panjang. "Untuk
mencapai prestasi ini, kami harus melalui seleksi anggota dan menjalani latihan
intensif selama sekitar tiga bulan. Dalam seminggu, kami berlatih tiga hingga
empat kali," ujar mahasiswa Prodi Teknik Informatika tersebut.
Dalam masa persiapan, Septiyani
juga dihadapkan pada tantangan mengontrol berat badan. "Kami harus menjaga
berat badan agar sesui dengan kelas masing-masing. Jika berat badan melebihi
batas, kami harus melakukan latihan fisik tambahan seperti lari,"
jelasnya.
Septiyani merasa bangga atas
prestasi yang diraih, baik untuk dirinya maupun tim. "Saya merasa sangat
bangga, terutama terhadap tim yang selalu mendukung satu sama lain,"
tambahnya.
Prestasi ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kampus Merah Putih, sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya. "Keberanian dan ketenangan dalam setiap gerakan adalah senjatamu. Mari terus berprestasi untuk Untag Surabaya," pungkasnya. (ra/rz)