Sebagai
tindak lanjut terhadap hasil survei yang dilakukan oleh Biro Kemahasiswaan dan
Alumni (BKA) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya adakan seminar atau
workshop dengan judul ‘Pembekalan Dosen Pembimbing Akademik dalam Memberikan
Pendampingan Psikologis bagi Mahasiswa’ di Meeting Room lantai dua Gedung Prof. Roeslan Abdulgani
Untag Surabaya, (24/1).
Berdasarkan
data survei tersebut, dari 3146 responden yang diambil, hanya 416 atau sekitar
16% yang tidak mengalami distress. Sementara itu, sekitar 33% sisanya mengalami
tingkat distress yang bervariasi dari sedang hingga berat. Menyadari kondisi
yang serius ini, BKA mengundang 80 dosen yang merupakan Dosen Pembimbing
Akademik dan Ketua Program Studi dari seluruh fakultas di Untag Surabaya
sebagai upaya untuk menyoroti dan memberikan perhatian kepada kesehatan mental
mahasiswa.
Turut hadir secara langsung Wakil Rektor I – Harjo Seputro, S.T., M.T. yang menyoroti
seriusnya masalah akademik menjadi pemicu utama distress, bahkan menyebabkan
beberapa mahasiswa ingin mengakhiri hidup. Dalam sambutannya, ia mendorong
Dosen Pembimbing Akademik dan Ketua Program Studi untuk turut serta dalam
penanganan masalah ini. "Dalam situasi yang seperti ini, Untag tidak bisa
tinggal diam. Masalah akademik terbukti menjadi salah satu pemicu utama tingkat
distress di kalangan mahasiswa, bahkan menyebabkan beberapa di antaranya
berpikir untuk mengakhiri hidup atau melakukan tindakan merugikan pada diri
sendiri. Kami sangat prihatin, dan kami berharap bahwa para Dosen Pembimbing
Akademik dan Ketua Program Studi yang hadir hari ini dapat menjadi mitra kami
dalam menangani persoalan ini," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BKA Untag Surabaya – Febby
Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T., menyampaikan
bahwa
kedepannya, kegiatan ini akan dijadikan sebagai agenda
rutin. “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya internal yang akan diadakan secara
rutin setiap tahunnya untuk memperkuat peran Dosen Pembimbing Akademik dalam
memberikan pendampingan psikologis kepada mahasiswa,” jelasnya.
Sementara itu, sebagai narasumber, Dr. Dewi Retno Suminar M.Si., Psikolog. yang berprofesi sebagai Psikolog, menekankan pentingnya
kreativitas dosen pembimbing akademik dalam memahami perubahan suasana hati
mahasiswa yang sedang mengalami transisi dari masa remaja ke dewasa. Dr. Dewi
menyatakan bahwa mahasiswa membutuhkan perhatian ekstra, terutama karena mereka
rentan mengalami distress, baik dalam konteks akademik maupun personal.
"Mahasiswa, atau pada tingkat yang lebih umum, manusia yang sedang
mengalami transisi dari masa remaja ke dewasa, membutuhkan perhatian lebih
dalam pemahaman dan pendampingan. Terutama karena mereka cenderung rentan mengalami
distress, baik dalam hal masalah akademik maupun masalah pribadi seperti
keluarga, hubungan sosial, masalah ekonomi, dan sebagainya," ujarnya. (ma/rz)