Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya
Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya
Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya yang menaungi tiga satuan lembaga Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Univeristas 17 Agustus 1945 Surabaya ini menyelenggarakan Lomba Peragaan Busana dan Reka Adegan bertajuk ‘Napak Tilas Jejak Perjuangan Soekarno-Fatmawati’ dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno. Acara berlangsung meriah di Selasar Grha Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani lantai satu Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Selasa, 24/6/2025.
Rektor Untag Surabaya – Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., membuka acara dengan menekankan pentingnya mengenang jasa Bung Karno. "Soekarno adalah salah satu pendiri bangsa yang tidak boleh dilupakan. Beliau juga merupakan pendiri Untag Surabaya sebagai wujud nyata gagasannya dalam menyediakan pendidikan tinggi bagi calon pemimpin bangsa," ujarnya.
Selain itu, Prof. Nugroho juga menyampaikan perkembangan positif Untag Surabaya. "Peningkatan jumlah mahasiswa sebesar 40% tahun ini serta capaian prestasi yang terus melesat adalah hasil kerja keras seluruh civitas akademika. Kami bangga dengan pencapaian ini,” ujarnya.
26 unit kerja dan fakultas di lingkungan YPTA turut berpartisipasi. Masing-masing tim menampilkan sketsa teatrikal lima menit yang menggambarkan dinamika perjuangan dan kedekatan emosional Soekarno dan Fatmawati. Dewan juri terdiri dari Yasinta Aurellia (Puteri Indonesia Lingkungan 2023), Dr. Bawinda Lestari (Praktisi Komunikasi), dan Dr. Dra. Ayun Maduwinarti (Ketua Ikatan Wanita 17 Agustus 1945 Surabaya).
Salah satu peserta, Dosen Fakultas Hukum – Mays Amelia memperagakan Fatmawati, menuturkan timnya menghidupkan kembali malam penuh ketegangan menjelang Proklamasi 17 Agustus 1945, di mana Fatmawati dengan penuh keberanian mendampingi Bung Karno menjahit bendera pusaka di tengah ancaman Jepang. "Adegan ini kami tampilkan sebagai simbol keteguhan hati dan pengorbanan mereka sebagai pejuang bangsa," katanya, seraya menegaskan kegiatan ini merupakan cara generasi muda merawat ingatan bahwa kemerdekaan lahir dari kegelisahan, doa, dan tekad yang tak kenal menyerah.
Senada dengan itu, karyawan Biro Kemahasiswaan dan Alumni Untag Surabaya – Moch. Ansori Putra S., S.Psi., memperagakan Soekarno, berharap acara serupa dapat menjadi agenda tahunan. "Kegiatan seperti ini sangat efektif dalam menumbuhkan nasionalisme, tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi seluruh civitas akademika," ujarnya.
Hasil lomba menetapkan LSP P-1 Untag Surabaya sebagai Juara 1 yang mendapatkan hadiah sebesar Rp5juta, disusul SMP 17 Agustus 1945 Surabaya Juara 2 yang mendapatkan Rp3.5juta, dan Juara 3 di raih FISIP Untag Surabaya yang mendapatkan Rp2 juta.
Selain itu, panitia juga memberikan penghargaan Juara Favorit berdasarkan voting TikTok dengan jumlah like terbanyak pada video penampilan peserta, dan jatuh kepada Badan Perspustakaan Untag Surabaya dengan jumlah like 116.600 yang menggunakan akun atiksofia07 dan mendapatkan Rp2 juta.
Sebagai kampus perjuangan yang lahir dari semangat nasionalisme, Untag Surabaya konsisten menggelorakan nilai kebangsaan melalui kegiatan edukatif. Komitmen ini sejalan dengan visi kampus dalam melestarikan warisan pemikiran Bung Karno sekaligus membentuk generasi unggul, berkarakter, dan cinta tanah air. (ra/rz)
.png)
.png)
English
Indonesia
