Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya berhasil
mengirimkan enam kelompok PKM untuk lolos pendanaan, salah satunya dari
kategori PKM Penerapan Iptek (PKM-PI). Diketuai oleh Henry Satya Yuwana dari
Program Studi (Prodi) Teknik Arsitektur dan didampingi oleh Febby Rahmatullah
Masruchin, S.T., M.T., mengajukan PKM-PI dengan judul Rusun Maggot - Desain
Arsitektural Tempat Budi Daya Maggot dengan Keunggulan Siklus Terintegrasi
Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Pendapatan Poktan Maju Makmur. Kelompok
PKM-PI ini beranggotakan Nabila Ayu Farras Luthfiyah dari Prodi Teknik
Industri, Alya Virananda dari Prodi Teknik Industri dan Abdullah Farel Bahtiar
dari Prodi Teknik Arsitektur, (23/4).
Henry, nama panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa judul
ini dipilih karena niat untuk meningkatkan perkembangan budi daya maggot yang
telah ada sebelumnya. "Kami mendengar keluhan dari warga terkait masalah
dalam sistem budi daya yang saat ini sedang dikembangkan oleh mitra kami, namun
belum mencapai tingkat optimal. Beberapa masalah tersebut kemudian kami angkat
menjadi judul penelitian," ungkapnya.
Tidak hanya berhenti pada pengembangan budi daya maggot di
Perumahan Griya Citra Asri Blok RM, Kelurahan Sememi, Benowo, Surabaya, tetapi
menurut Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T., PKM-PI ini juga bertujuan
menjadi kontribusi masyarakat dalam mencapai tujuan Surabaya yang berfokus pada
lingkungan. "Surabaya memiliki fokus yang kuat terhadap lingkungan dan pengelolaan
sampah. Salah satu cara masyarakat dapat membantu pemerintah dalam upaya
tersebut adalah dengan mengelola sampah, salah satunya melalui Budidaya
Maggot," jelasnya.
Ketika diwawancarai, langkah awal yang diambil oleh Henry
adalah melakukan koordinasi ulang dengan anggota tim, dan hasilya akan
dikomunikasikan dengan dosen pembimbingnya. "Kami telah mengumpulkan
anggota tim untuk membahas langkah awal. Selanjutnya, kami akan berkomunikasi
dengan Pak Febby agar proyek ini dapat segera dimulai, sehingga target awal
kami untuk melakukan observasi dan survei, serta memulai pembelian bahan-bahan
dapat tercapai," ucapnya.
Terakhir, dosen pembimbing PKM memberikan pesan kepada mahasiswa
Untag Surabaya agar menjadikan PKM sebagai sebuah prestasi yang dihargai.
"Pada dasarnya, saat mash di tingkat S1, yang penting adalah bagaimana mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan
akademis. PKM merupakan salah satu momen penting untuk membuktikan kualitas
sebagai mahasiswa S1 dengan tujuan mengembangkan kemampuan berpikir, akademis, inovasi, dan kreativitas, serta menjadikannya sebagai
ajang prestisius bagi rekan-rekan," pungkasnya. (wf/oy/rz)