Program Studi Sistem Teknologi
dan Informasi (Sistekin) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya telah
bekerja sama dengan PT. Tujuh Delapan Sembilan NET (Jatayu) dan PT. Bukan
Sekadar Air (BUKADIR) dalam menyelenggarakan Hacker Fest 2024, yang merupakan
bagian dari Indonesia Digital Fest (INDIFEST) 2024 bertajuk ‘Ethical Hacking’
bertempat di Gedung R. Ing. Soekonjono lantai
enam Untag Surabaya, (20/1).
Pemateri dalam acara tersebut
ialah Surabaya Hacker Link. Turut hadir pula DPR RI – Bambang DH.; Ketua YPTA Surabaya
– J. Subekti, S.H., M.M.; Rektor Untag Surabaya – Prof. Dr. Mulyanto Nugroho,
M.M., CMA., CPA.; dan Direktur Sistem Informasi YPTA – Supangat, M.Kom, Ph.D,
ITIL, COBIT, CLA. Peserta Hacker Fest 2024 hampir mencapai 220 peserta. Tidak
hanya dari Surabaya, namun juga dari berbagai daerah, seperti Bali, Banda Aceh,
Madura, Jawa Tengah, dan NTT. Peserta berasal dari golongan mahasiswa, pelajar
sampai masyarakat umum.
Ketua Pelaksana – Antonius Ambar
Widodo membuka acara dengan menjelaskan bahwa Hacker Fest 2024 bertujuan untuk
membenahi pemahaman masyarakat tentang tindak peretasan yang selalu dianggap
tabu dan ilegal. “Konsep acara ini dirancang dengan tujuan mulia, yaitu pandangan
kontroversial mengenai kegiatan hacker yang sering kali dikaitkan dengan
pembobolan data, aktivitas ilegal dan lain sebagainya. Saya berharap melalui
kegiatan ini kita dapat membangun pemahaman yang lebih mendalam mengenai dunia
hacking serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keamanan digital,” ujarnya.
Sementara itu, dalam pidatonya
Direktur Sistem Informasi YPTA mengajak masyarakat untuk berhati-hati saat
mengunjungi situs web dan link yang beredar bebas di media sosial untuk
menghindari phising atau pengelabuan oleh Hacker yang tidak bertanggung jawab.
“Sumber paling banyak penipuan dapat melalui phising yang bersumber dari link
yang pada umumnya dikenal oleh masyarakat. Biasanya mereka hanya tidak cermat,
dan itu menjadi salah satu celah masuknya," ungkapnya.
Saat
diwawancarai, Rektor Untag Surabaya mengatakan bahwa program studi Sistekin
mengadakan workshop tentang hacker untuk dapat melihat sisi positif dari tindak
hacking atau peretasan. “Hari ini prodi Sistekin menyediakan workshop tentang
ethical hacking, artinya adalah tidak semua hacker ini jelek, ada sisi
positifnya dengan adanya hacking ini tentunya kita dapat membuat system
atau security berlapis-lapis lagi, ini akan membanggakan kita, dan
pesertanya dari seluruh Indonesia,” tuturnya. (wf/rz)