Fakultas Ilmu Budaya Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menyelenggarakan workshop bertajuk ‘Penulisan Artikel Ilmiah di Jurnal Internasional Bereputasi’ yang berlangsung di Meeting Room Gedung Prof. Dr. Roeslan Abdulgani. Workshop ini diikuti dengan antusiasme tinggi oleh para dosen dari Program Studi Sastra Inggris dan Sastra Jepang, dengan tujuan meningkatkan keterampilan menulis artikel ilmiah yang berkualitas, (7/11).
Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya – Mateus Rudi Supsiadji, S.S., M.Pd., yang memberikan sambutan inspiratif. “Untag Surabaya terus berupaya meningkatkan kinerja terbaik dalam aspek pembangunan maupun sumber daya manusia. Mari kita manfaatkan kesempatan hari ini dengan optimal.” Sambutan ini mencerminkan komitmen FIB Untag Surabaya untuk terus mendorong peningkatan kompetensi akademik, terutama dalam publikasi internasional.
Workshop ini menghadirkan Dr. M. Faruq Ubaidillah, S.Pd., M.Pd., yang merupakan akademisi dengan pengalaman luas dalam publikasi jurnal internasional, sebagai narasumber utama. Dalam materinya, Dr. Faruq menyoroti pentingnya pemilihan referensi berkualitas. “Seringkali, saya menemukan bahwa dosen-dosen masih mengandalkan referensi dari Mendeley atau Google Scholar. Sayangnya, pencarian di platform ini belum tentu menjamin kualitas referensi yang digunakan. Jika dosen saja memilih referensi tanpa seleksi, bagaimana dengan mahasiswanya?” ujarnya, mengingatkan peserta untuk lebih teliti dalam memilih referensi yang kredibel.
Dr. Faruq juga menekankan pentingnya motivasi dalam publikasi ilmiah. “Jadikan publikasi hasil penelitian sebagai langkah pengembangan diri dan intelektual, mendapatkan pengakuan, berkontribusi ilmiah, serta peningkatan profesional,” jelasnya. Dengan pemahaman tersebut, para akademisi diharapkan mampu menghasilkan penelitian yang tidak hanya relevan, tetapi juga memiliki dampak signifikan bagi bidang keilmuan masing-masing.
Selain itu, Dr. Faruq memberikan saran teknis agar artikel ilmiah lebih mudah diterima, seperti memastikan posisi penelitian yang jelas dan penggunaan kata kunci yang tepat. “Pastikan posisi penelitian kalian jelas dan tegas. Gunakan kata kunci seperti 'however' untuk menunjukkan theoretical gap atau 'despite this' untuk empirical gap,” tambahnya.
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Linusia Marsih, S.S., M.Pd., dosen Prodi Sastra Inggris, bertanya tentang pandangan bahwa publikasi di jurnal internasional bereputasi perlu kerja sama dengan peneliti luar negeri. Menanggapi hal ini, Dr. Faruq menegaskan bahwa yang terpenting adalah kualitas bahasa dan substansi penelitian.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan dosen Fakultas Ilmu Budaya Untag Surabaya semakin termotivasi untuk menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal internasional bereputasi, sehingga turut berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada tingkat global. (ra/rz)