Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menyelenggarakan Workshop Mutu Berbasis Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan (PPEPP) di Auditorium Gedung R. Ing. Soekonjono lantai enam, (5/5/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam penguatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di lingkungan fakultas. Dekan, tenaga kependidikan, para Ketua Program Studi, serta seluruh dosen dari Fakultas Teknik juga turut hadir dalam acara.
Kegiatan ini memperkuat pemahaman dan implementasi PPEPP guna meningkatkan mutu akademik serta kesiapan akreditasi di tingkat program studi.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Teknik Untag Surabaya – Dr. Ir. Sajiyo, M.Kes., yang menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang PPEPP sebagai bagian dari peningkatan kualitas akademik. “Setiap tahun, kita berkomitmen untuk terus meningkatkan akreditasi. Oleh karena itu, kami berharap seluruh program studi di Fakultas Teknik dapat berkembang menjadi unggul. Workshop ini merupakan upaya kolektif untuk memperkuat sistem mutu internal,” ujarnya.
Workshop ini menghadirkan narasumber utama yaitu, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) - Dr. Eng. Ir. Indradi Wijatmiko, S.T., M.Eng. (Prac). Dalam pemaparannya, Dr. Indradi menyampaikan materi bertajuk ‘Implementasi PPEPP Berbasis Risiko : Penguatan Mutu Akademik di Program Studi’.
Dr. Eng. Ir. Indradi menyampaikan empat pokok bahasan utama, yakni, Refreshing Konsep SPMI dan PPEPP, Implementasi dan Risiko, Dokumentasi dan Monitoring, serta Indikator Kinerja Utama (IKU), Zona Integritas, dan Budaya Mutu. “PPEPP harus dilaksanakan dengan bukti konkret. Penetapan dilakukan melalui dokumen seperti RPS, pelaksanaan dievaluasi dari proses pembelajaran, evaluasi melalui UTS dan UAS, pengendalian via monitoring berkala, dan peningkatan mutu melalui target baru seperti publikasi dosen minimal dua kali setahun,” jelas Dr. Indradi.
Dr. Indradi menekankan bahwa PPEPP sering kali hanya dipahami sebatas administrasi. Padahal, keberhasilan implementasinya sangat ditentukan oleh sejauh mana siklus mutu ini dijalankan secara nyata, terdokumentasi, dan berkelanjutan. “Jika PPEPP tidak terintegrasi dalam pengelolaan risiko atau tidak memberikan dampak pada peningkatan mutu, maka siklus ini belum berjalan optimal,” jelasnya.
Sesi diskusi berlangsung interaktif. Salah satu pertanyaan menarik datang dari dosen Arsitektur Untag Surabaya - Dr. Andarita Rolalisasi, S.T., M.T., IPM., terkait sejauh mana keterkaitan PPEPP dengan pembaruan data PDDIKTI dan pencapaian Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Menanggapi hal ini, Dr. Indradi menekankan perlunya akurasi data dan integrasi sistem informasi akademik. “Kami rutin memantau kesesuaian data mahasiswa dan dosen karena hal itu berpengaruh langsung pada rasio dosen-mahasiswa dan mutu pembelajaran,” jawabnya.
Workshop ini diharapkan menjadi penyegar bagi sivitas akademika Fakultas Teknik Untag Surabaya untuk lebih konsisten menerapkan PPEPP sebagai fondasi menuju program studi yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional. (hn/rz)