logo-untag-surabaya

Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya

logo-untag-surabaya

Detail Berita

Kulik Isu Keadilan Gender, BEM Untag Surabaya Gelar Ruang Kelas Sekolah Perempuan

Guna meningkatkan kesadaran kritis mahasiswa terhadap persoalan struktural yang dihadapi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar Ruang Kelas Sekolah Perempuan dengan tema ‘Hambatan, Tantangan, dan Upaya untuk Mewujudkan Keadilan Gender’. Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Gedung R. Ing.Soekonjono lantai enam Untag Surabaya ini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, diantaranya; Ketua Satgas Pencegahan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) – Irma Danadharta S.hub.Int., M.A dan Dosen Filsafat STF Driyarkara, Jakarta – Dr. Ruth Indiah Rahayu,(23/6/2025). 

 

Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya - J. Subekti, S.H., M.M., turut hadir memberikan sambutan dan menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan yang mengangkat isu penting dan inspiratif ini. Dalam sambutannya, J. Subekti menyampaikan pandangannya terkait peran perempuan dalam masyarakat. “Jika berbicara tentang perempuan, saya selalu teringat dengan Ibu-ibu PKK. Bagi saya, PKK itu singkatan dari Patriotik, Kompetitif, dan Kolaboratif,” ujarnya.

 

Ketua YPTA Surabaya ini menyambut baik inisiatif BEM Untag Surabaya dalam menghadirkan Sekolah Perempuan sebagai ruang edukasi dan pemberdayaan. Ia berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai diskusi semata, tetapi dapat menjadi wadah untuk membentuk generasi perempuan yang tangguh dan berdaya saing. “Semoga melalui Sekolah Perempuan ini lahir kader-kader dan pejuang-pejuang perempuan yang mampu membawa perubahan positif di masyarakat,” harapnya.

 

Sementara itu, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Untag Surabaya – Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. yang hadir sebagai mewakili Rektor Untag Surabaya, mengungkapkan bahwabeberapa waktu lalu BEM Untag Surabaya ingin bertransformasi melalui kepengurusan yang sekarang. “Hari ini merupakan perwujudan BEM Untag Surabaya dalam mengangkat isu-isu terkini salah satunya terkait kesetaraan gender,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Febby juga berharap adanya kegiatan ini dapat berdampak bagi seluruh civitas akademika Untag Surabaya. “Semoga adanya kegiatan ini dapat meningkatkan peran perempuan dan mengatasi permasalahan-permasalahan keadilan gender di Untag Surabaya,” imbunya.

 

Direktur Yayasan CitaKita sekaligus Aktivis Perempuan Surabaya – Erna Andriyani memperkenalkan Yayasan CitaKita kepada seluruh peserta acara. “Yayasan CitaKita merupakan sebuah organisasi yang memiliki fokus pada isu-isu perempuan, anak, dan pendidikan,” jelasnya

 

Tidak hanya itu, Erna mengungkapkan proses terciptanya gagasan terkait Sekolah Perempuan yang merupakan hasil kolaborasi BEM Untag Surabaya dan Yayasan CitaKita. “Sekolah Perempuan ini berangkat dari diskusi mendalam antara kami dan pengurus BEM Untag Surabaya bahwa generasi muda pada saat ini yang tidak begitu peka dengan isu-isu kesetaraan gender,” ucapnya 

 

Presiden BEM Untag Surabaya – Angga Sudrajat menjelaskan terkait launching Sekolah Perempuan yang akan segera dilaksanakan. “Kegiatan Sekolah Perempuan ini nantinya akan dilaksanakan satu bulan sekali, dan tidak hanya boleh diikuti oleh perempuan, namun semua orang yang memiliki keinginan untuk mewujudkan keadilan gender,” terangnya. (vs/rz)


Sumber: https://untag-sby.ac.id/web/beritadetail/kulik-isu-keadilan-gender-bem-untag-surabaya-gelar-ruang-kelas-sekolah-perempuan.html



PDF WORD PPT TXT