logo-untag-surabaya

Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya

logo-untag-surabaya

Detail Prestasi

MAHASISWA PSIKOLOGI UNTAG SURABAYA MENANG MEDALI PERAK DI ESAI NASIONAL TENTANG AI & STRES AKADEMIK

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali mengukir prestasi di kancah nasional. Raden Parikesit Satriyo, mahasiswa Program Studi Psikologi, berhasil meraih Medali Perak dalam ajang National Psychology Summit 2025 yang diselenggarakan oleh Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (ILMPI) bekerja sama dengan Badan Pengembangan dan Pengkajian Keilmuan (BPPK). Kompetisi esai ini berlangsung secara daring pada 15 Februari 2025 dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.


Dalam kompetisi tersebut, Raden Parikesit yang akrab disapa Kesit mengangkat isu terkini tentang integrasi teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI) dalam dunia akademik dan kaitannya dengan tingkat stres mahasiswa. Esai berjudul ‘Dinamika Transformasi Kurikulum Pendidikan Tinggi dengan Integrasi Generative Artificial Intelligence terhadap Proses Akademik dan Tingkat Stres pada Mahasiswa’ ini mengulas peran strategis GenAI dalam pembaruan kurikulum pendidikan tinggi. Ia menyoroti potensi teknologi tersebut dalam meningkatkan efisiensi proses belajar-mengajar serta dampaknya positif maupun negatifterhadap kesehatan mental mahasiswa, khususnya terkait stres akademik.


Awal mula ketertarikan Kesit terhadap lomba ini cukup unik. Kesit mengaku awalnya hanya berniat memenuhi janji kepada temannya untuk menghadiri seminar dan diskusi panel ILMPI yang diselenggarakan di Kampus Untag Surabaya. Namun, dari kegiatan tersebut, muncul motivasi untuk mengikuti lomba esai yang diumumkan panitia. “Saat itu sedang libur semester dan saya tidak memiliki kegiatan padat, jadi saya memutuskan untuk mengikuti lomba ini sebagai inisiatif pribadi,” tuturnya.


Kesit mengaku bahwa tantangan terbesar dalam menyusun esainya adalah melakukan riset mendalam mengenai GenAI yang masih tergolong baru di Indonesia, khususnya dalam perspektif akademik dan psikologis. “Saya banyak membaca jurnal dan artikel internasional karena sumber lokal masih sangat terbatas dalam membahas GenAI secara spesifik di konteks psikologi mahasiswa. Tapi dari situ saya jadi banyak belajar hal-hal baru,” jelasnya.


Menariknya, seluruh proses penulisan esai dan pendaftaran lomba dijalani Kesit secara mandiri, tanpa bimbingan langsung dari dosen. Ia mengandalkan semangat belajar, keberanian, serta kemauan untuk keluar dari zona nyaman. “Saya sangat bersyukur dan bahagia karena ini adalah kali pertama saya mengikuti lomba esai, dan langsung mendapat Medali Perak. Rasanya luar biasa ketika karya kita bisa diapresiasi,” ungkapnya bangga.


Kesit berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Untag Surabaya lainnya untuk terus mengasah potensi dan percaya diri dalam meraih prestasi. “Kita harus punya mental juara dan jangan takut gagal. Prestasi bukan hanya soal menang, tapi soal berani mencoba dan terus berkembang. Siapa tahu, dari satu lomba, jalan kita ke masa depan bisa terbuka lebih luas,” pungkasnya penuh semangat.(hn/rz)


Sumber: https://untag-sby.ac.id/web/beritadetail/angkat-isu-generative-ai-dan-stres-akademik-mahasiswa-psikologi-untag-surabaya-raih-medali-perak-di-ajang-esai-nasional.html



PDF WORD PPT TXT