Melihat fenomena diabetes yang
kini juga mulai menyerang generasi muda, mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik
Informatika Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya - David Christian Putra
menyusun tugas akhir dengan judul ‘Perbandingan Klasifikasi Penyakit Diabetes
Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbors (KNN) dan Naive Bayes: Analisis
Performa Dan Keakuratan'. Dengan dukungan penuh dari Dosen Pembimbing -
Supangat, M. Kom., P.hD., ITIL., COBIT., CLA, David berhasil menciptakan
inovasi baru dengan merancang perbandingan klasifikasi penyakit diabetes
menggunakan algoritma KNN dan Naive Bayes, (13/8).
Melatarbelakangi fenomena
diabetes yang menyerang kalangan muda, David mengatakan bahwa menurut World
Health Organization (WHO) akan ada ratusan juta orang yang akan mengidap
diabetes pada tahun 2045. "Saya melihat bahwa penyakit diabetes tidak
hanya menyerang orang-orang yang sudah tua, tetapi juga menyerang kalangan
muda. Menurut WHO, diperkirakan akan ada lebih dari 700 Juta orang yang akan
mengidap diabetes pada tahun 2045," jelasnya.
Oleh karena itu, David
mencetuskan ide untuk merancang analisis untuk mendiagnosa penyakit diabetes
dengan membandingkan dua algoritma dan menemukan mana yang lebih efektif.
"Hal inilah yang membuat saya berpikir untuk merancang diagnosa penyakit
diabetes dengan menganalisa algoritma KNN dan juga Naive Bayes untuk
membandingkan antara kedua algoritma tersebut, manakah yang paling baik untuk
membuat klasifikasi penyakit diabetes," ujar mahasiswa dengan IPK 3,58
Selain itu, David juga
mengungkapkan bahwa persiapan tugas akhirnya sudah satu tahun dan sudah
berkonsultasi dengan beberapa dokter terkait diagnosis pasien dengan penyakit
diabetes. "Saya telah mempersiapkan tugas akhir ini selama satu tahun.
Saya juga berkonsultasi dengan beberapa dokter untuk menyiapkan agar kami bisa
mendiagnosis bahwa pasien ini menderita diabetes," ungkapnya.
David juga menjelaskan bahwa
hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa algoritma KNN lebih unggul dari Naive
Bayes karena memiliki akurasi dan presisi yang lebih baik. "Hasil dari
peneltian ini menunjukkan bahwa algoritma KNN mempunyai akurasi dan recall
yang lebih baik dari Naive Bayes. Sedangkan, Naive Bayes hanya unggul dalam hal
presisi dan itu masih belum cukup untuk menunjukkan bahwa Naive bayes lebih
unggul dari KNN," pungkas mahasiswa asal Surabaya.
Melalui penelitiannya, David
berharap dapat membantu masyarakat, khususnya generasi muda, dalam mendeteksi
dini risiko diabetes. "Penelitian ini bertujuan agar kalangan muda dapat
mendeteksi dini dan lebih waspada terhadap kemungkinan terkena diabetes," pungkasnya.
(vs/rz)