Demi
mencegah maraknya bullying di lingkungan sekolah, Fakultas Psikologi
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menyelenggarakan seminar “Stop
Perilaku Bullying di Sekolah” yang dihadiri oleh lebih dari 100 pelajar
SMA/K di Surabaya. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara peringatan Dies
Natalis Fakultas Psikologi yang ke-38 tahun, (1/12).
Seminar ini
menghadirkan dua Narasumber ahli yang membahas materi tentang pencegahan bullying
di lingkungan sekolah, yaitu Dosen Fakultas Psikologi Untag Surabaya, Dr. IGAA
Noviekayati, M.Si.Psikolog, dan Kasubbidsunluhkum Bidkum POLDA Jawa Timur - Dr.
Sugeng Riyadi, SIK., S.H., M.H.
Dalam
pemaparan materinya, Dr. Novie menyampaikan bahwa terdapat perubahan emosi pada
remaja yang dapat menjadi pemicu terjadinya aksi bullying.
"Kebanyakan remaja saat ini memiliki emosi yang semakin sensitif dan dapat
berubah dengan cepat. Selain itu, mereka juga memiliki emosi yang tidak stabil,
hal ini merupakan pemicu awal terjadinya aksi bullying di lingkungan
sekolah," paparnya.
Menjadi
representasi dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan ahli pada
bidang hukum, Dr. Sugeng menjelaskan pentingnya mencegah masuknya dampak negatif
dari arus globalisasi di bidang komunikasi dan informasi bagi para pelajar di
lingkungan sekolah. “Anak adalah generasi penerus keberlangsungan sebuah bangsa
dan negara. Maka, anak perlu mendapat perlindungan dari dampak negatif
perkembangan arus globalisasi di bidang komunikasi dan informasi, serta gaya
hidup yang berdampak terhadap pengaruh nilai dan perilaku,” tuturnya.
Tidak hanya
itu, Dr. Sugeng menegaskan terkait perlindungan secara khusus yang dilakukan
oleh Polri terhadap Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) untuk memenuhi
kepentingan sebagai generasi penerus bangsa. “Polri selaku penyidik yang
menjadi bagian dari Aparat Penegak Hukum, berperan menjamin perlindungan secara
khusus terhadap ABH untuk memenuhi kepentingan terbaik bagi ABH sebagai
generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Seminar ini diharapkan dapat menciptakan
lingkungan sekolah yang lebih aman, dan bebas dari perilaku yang menjadi pemicu
terjadinya aksi bullying. Hal ini menyatakan pentingnya upaya Bersama
untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung bagi semua
pihak yang berada di sekolah. (vs/rz)