Badan Kerjasama Universitas 17
Agustus 1945 (Untag) Surabaya berkolaborasi dengan International Organization
of Migration (IOM) Surabaya untuk menyelenggarakan Movie Screening dan diskusi
mengenai isu pengungsi. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari
Migran Internasional dan sebagai penutup dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Untag
Surabaya yang bekerja sama dengan IOM Surabaya. Acara tersebut berlangsung pada
Kamis, 21 Desember 2023, di Auditorium Gedung R. Ing. Soekonjono lantai enam.
Sambutan dari perwakilan IOM
Surabaya - Mia Rahmalia mengatakan niat bersama-sama mengulas dua film produksi
IOM Surabaya dengan tujuan memahami realitas pengungsi di Indonesia. "Ada
lima film yang diproduksi tahun ini, diambil dari kisah nyata pengungsi di
Indonesia. Hari ini, teman-teman akan menyaksikan dua di antaranya. Jika
beberapa minggu lalu kita mendengar banyak isu tentang pengungsi di Surabaya,
kita akan berdiskusi bersama untuk lebih memahami kehidupan pengungsi, baik di
Surabaya maupun di Indonesia," ucapnya.
Setelah pemutaran video, acara
dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimoderatori oleh dosen Ilmu Komunikasi - Amalia
Nurul Muthmainnah, S. I.KOM., MA. Dalam sesi ini, Dekan Fakultas Hukum - Prof.
Dr. Slamet Suhartono, S.H., M.H., CMC, hadir bersama perwakilan IOM, yaitu
Rahman Fernando dan Mia Rahmalia.
Dalam sesi diskusi, mahasiswa
Sastra Inggris - Gayatri Yuridani mengajukan pertanyaan mengenai alasan
Indonesia tidak menjadi negara ketiga atau negara tujuan bagi pengungsi,
melainkan hanya sebagai negara transit. Rahman Fernando, selaku Program
Assistant, menjelaskan bahwa Indonesia mungkin akan mengalami konflik jika
menjadi negara ketiga. "Indonesia masih memiliki banyak masalah sosial dan
warganya masih memerlukan bantuan lebih. Jika APBN dialokasikan untuk
pengungsi, bisa menimbulkan konflik yang tidak diinginkan. Ini lebih pada
pencegahan, agar tidak terjadi konflik dan juga untuk memastikan alokasi
anggaran yang lebih tepat untuk warga Negara Indonesia," ungkapnya.
Ketua Pelaksana, Amalia Nurul
Muthmainnah, S. I. KOM., MA, menyampaikan harapannya agar peserta mendapatkan
informasi baru mengenai pengungsi di Indonesia. "Saya berharap, dengan kehadiran
peserta di acara ini, mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman sebatas isu
pengungsi yang sedang viral di media sosial, melainkan juga memperoleh
pengetahuan baru, baik dari perspektif hukum maupun mengenai peran IOM itu
sendiri," ujarnya. (wf/rz)