Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menyelenggarakan kuliah umum bertajuk ‘Konsep dan Implementasi Psikologi Komunitas’ di Ruang Auditorium lantai enam Gedung R. Ing Soekonjono, (3/11). Kuliah ini dihadiri oleh 108 peserta yang berasal dari berbagai universitas, mencerminkan antusiasme mahasiswa untuk memperdalam pemahaman dalam Bidang psikologi komunitas.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Psikologi Untag Surabaya - Dr. Rr. Amanda Pasca Rini, M.Si., Psikolog. Dalam sambutannya, Dr. Amanda menyampaikan harapan agar kuliah umum ini dapat menambah wawasan para mahasiswa mengenai psikologi komunitas secara lebih mendalam. “Kuliah umum ini bertujuan untuk menambah wawasan para mahasiswa terkait psikologi komunitas secara lebih dalam lagi. Mari belajar bersama serta aktif bertanya dan mendengarkan,” ujarnya.
Materi utama disampaikan oleh Prof. Dr. Fattah Hanurawan, M.Si., M.Ed., dari Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang. Prof. Fattah menjelaskan dasar-dasar psikologi komunitas yang menekankan hubungan antara individu dengan komunitas dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bersama. “Psikologi komunitas fokus pada relasi antara individu dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan kolektif,” jelasnya.
Prof. Fattah menambahkan bahwa psikologi komunitas bertujuan memahami bagaimana komunitas dapat meningkatkan kesejahteraan individu, sekaligus mendorong kontribusi individu dalam pembangunan komunitas. la juga menekankan pentingnya memahami karakteristik relasional dalam komunitas, seperti kesamaan tujuan dan aktivitas, agar intervensi psikologis bisa berjalan efektif.
Selain pemaparan konsep dasar, Prof. Fattah menguraikan tujuh nilai inti dalam psikologi komunitas, yaitu kesejahteraan individu, rasa kebersamaan, keadilan sosial, partisipasi masyarakat, kolaborasi, kekuatan komunitas, dan penghargaan terhadap setiap anggota. “Nilai-nilai ini menjadi panduan penting dalam membangun komunitas yang sehat dan berkelanjutan,” ungkapnya
Sesi tanya jawab berlangsung
interaktif, dengan pertanyaan dari peserta yang tertarik memahami indikator
keberhasilan dalam psikologi komunitas. Prof. Fattah menyampaikan bahwa
indikator tersebut dapat berupa peningkatan rasa keterikatan anggota serta
kemajuan sosial yang dapat diukur bersama. Salah satu peserta juga bertanya
mengenai strategi mempertahankan komitmen anggota komunitas. Menanggapi hal
ini, Prof. Fattah menyarankan pengembangan keterampilan sosial dan adaptasi
dengan kebutuhan anggota.
Melalui kuliah umum ini,
mahasiswa diharapkan dapat memperluas wawasan tentang peran psikologi komunitas
serta terdorong menerapkan konsep-konsep tersebut dalam kehidupan
bermasyarakat. (ra/rz)