Dalam upaya memastikan program
berjalan sesuai dengan target dan rencana yang telah ditetapkan, Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas 17 Agustus 1945
(Untag) Surabaya menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Kompetisi
Kampus Merdeka (PKKM) 2024. Kegiatan ini melibatkan Program Studi (Prodi)
Akuntansi, Sastra Inggris, dan Teknik Informatika yang dilaksanakan pada 3 – 5
Oktober 2024 di Ruang Q210, Gedung Prof. Dr. H. Roeslan Abdulghani, Lantai dua,
Untag Surabaya.
Dalam monev ini, Untag Surabaya
mengundang Asesor dari Universitas Hasanudin Makassar – Dr. Ir. Prastawa Budi,
untuk memberikan masukan dan evaluasi terhadap pelaksanaan PKKM. Dalam
sambutannya, Dr. Prastawa menekankan pentingnya peran PKKM dalam meningkatkan
kreativitas dan keterlibatan mahasiswa. “PKKM memberikan ruang bagi mahasiswa
untuk belajar di luar kelas, mengembangkan soft skills, dan memperluas
jaringan. Namun, keberhasilan program sangat penting bergantung pada bagaimana
perguruan tinggi merancang dan melaksanakannya,” ungkapnya.
Dr. Prastawa juga mengapresiasi komitmen
Untag Surabaya dalam membangun kerjasama yang luas dengan berbagi pihak. “PKKM
tidak hanya membuat pengalaman baru bagi mahasiswa, tetapi juga memperkuat
kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan masyarakat. Saya mengapresiasi
upaya Untag Surabaya yang telah menunjukkan keseriusannya dalam hal ini,”
tambahnya.
Ketua LPPM Untag Surabaya – Aris Heri
Andriawan, turut menyampaikan optimisme terhadap perkembangan PKKM di Untag Surabaya.
Menurutnya, beberapa inisiatif telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas program,
termsuk pengembangan kurikulum berbasis proyek dan penyediaan fasilitas yang
mendukung kegiatan mahasiswa. “Beberapa prodi telah bekerja keras meningkatkan
kualitas pelaksanaan program melalui kurikulum berbasis proyek dan fasilitas
pendukung,” jelasnya.
Aris berharap hasil dari monev
ini memberikan pandangan yang lebih jelas tentang kekuatan dan kelemahan dalam
pelaksanaan PKKM. Masukan dari asesor akan digunakan sebagai bahan evaluasi
untuk perbaikan di masa mendatang. “Kami berharap monev ini dapat memberi gambaran
konkret mengenai pelaksanaan PKKM. Masukan dari asesor akan menjadi dasar
evaluasi untuk perbaikan ke depan,” tutupnya. (vs/rz)